JAKARTA – Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, menghadiri malam apresiasi dan pemberian penghargaan Jakpreneur of the Year di Museum Bank Mandiri, Jakarta Barat, Minggu (24/10/ 2021).
Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teten Masduki, dan jajaran kolaborator Jakprenuer DKI Jakarta.
Dalam sambutannya, Gubernur Anies mengatakan pandemi ini menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memulai kembali, sehingga memerlukan pembentukan ekosistem yang sehat dan pembinaan yang baik.
“Pandemi ini tak ada yang menduga, tetapi ini menjadi sebuah kesempatan bagi kita untuk me-restart, mulai dari awal. Kami di Jakarta memegang teguh bahwa kita tak akan mengecilkan yang besar, tapi membesarkan yang kecil dengan ekosistem usaha yang sehat dan proses pembinaan yang baik agar UMKM dapat berkembang,” ucap Gubernur Anies.
Maka dari itu, kata Anies, Pemprov DKI Jakarta menginisiasi Jakpreneur yang menjadi janji dan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemprov DKI Jakarta, saat itu ditargetkan ada 44 pusat pendampingan UMKM di setiap Kecamatan di DKI Jakarta yang dapat menghadirkan 200.000 wirausaha baru. Kini, target tersebut terlampaui.
“Alhamdulillah, target tersebut tidak hanya tercapai, tetapi malah terlampaui, yakni ada 281.000 anggotanya. Ini kolaborasi luar biasa, mereka menjadi mitra bekerja bersama kita,” jelas Anies.
Berdasarkan data per 21 Oktober 2021, terdapat 281.812 peserta yang terdaftar dalam program Jakpreneur, tersebar di lima wilayah Kota dan satu Kabupaten Administrasi.
“Pada kesempatan malam apresiasi ini, kami berharap di dalam kegiatan malam ini kita berikan penghargaan kepada pribadi-pribadi yg dapat dijadikan contoh, karena menjadi entrepreneur tidak ada pesimistis, ciri khasnya selalu bisa melihat kesempatan dalam kesimpitan dan energi positif, ini kita ingin tumbuhkan lebih jauh. Bukan hanya secara karya tapi optimismenya,” terangnya.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teten Masduki, menjelaskan tantangan ke depan yang harus dihadapi UMKM adalah menggerakkan perekonomian, baik di masa pandemi maupun pascapandemi.
Teten menyebut, bahwa pihaknya akan mendukung program-program pengembangan UMKM salah satunya Jakpreneur. Terlebih, UMKM harus segera bertransformasi agar memiliki daya saing, baik di level nasional maupun internasional.
“Ke depan setelah pandemi teratasi, kita harus segera menyiapkan transformasi UMKM, karena kita tidak bisa terus-menerus ekonomi kita dibangun usaha mikro. Kita harus meningkatkan daya saing UMKM kita, supaya lebih produktif, kreatif dan ekonomis, sehingga kita bisa bangun ekonomi nasional berbasis ekonomi rakyat. Jakpreneur ini telah menghasilkan wirausahawan baru yang kita perlu tingkatkan bersama-sama, target kita men-scaling up UMKM,” tandasnya.(FH/*)